Belajar itu
memang perlu, supaya kita bisa menjadi orang yang berguna bagi setiap orang
yang ada disekeliling kita. Bukan hanya belajar matematika, IPS, IPA, dan
sebagainya, melainkan kita juga perlu belajar hal yang tidak pernah kita
dapatkan dari dalam materi pembelajaran yang ada di dunia pendidikan. Belajar
itu bukan berarti kita harus pergi ke sekolah, memakai seragam, membawa buku, kemudian
ada guru yang menerangkan materi pelajaran, ataupun belajar dengan guru privat,
akan tetapi kita bisa belajar dari siapa saja, kapan pun, dan dimana pun kita
berada. Belajar bisa kita dapatkan dari anak-anak jalanan. walaupun terkadang
kita memandang anak jalanan dengan sebelah mata, tetapi sebenarnya banyak hal
yang bisa kita petik dari kehidupan anak jalanan. Meski mereka tidak
seberuntung kita, tetapi mereka punya semangat yang tinggi untuk menjalani roda
kehidupan, mereka tak pernah putus asa untuk mencari rupiah demi bertahan hidup
yaitu untuk makan pada hari itu juga, malah adapula yang hari esok masih bisa
makan atau tidak. Terkadang kita sering mengeluh terhadap berbagai keadaan yang
ada disekitar kita, misalnya jika kita pulang sekolah kita sering bertanya
kepada ibu, hari ini makan apa bu? Kemudian ibu menjawab, hari ini hanya ada
sayur lodeh dan kerupuk. Kadang kita tidak selera untuk makan dirumah karena
dengan menu yang seadanya, akan tetapi jika kita lihat diluar sana, banyak
anak-anak jalanan yang hari ini apa makan?. Saya sering melihat anak jalanan
ada di terminal, karena saya waktu itu berangkat dan pulang sekolah naik bus. Dalam
hati miris melihat anak-anak tersebut, karena ada yang masih kecil sudah diajak
ngamen oleh kakaknya. Ternyata kita memang harus bersyukur karena sejak kecil
kita diberikan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk mengeksplorasikan masa
kanak-kanak kita, itu saja kadang kita masih sering mengeluh dengan keadaan
kita. Tetapi anak tersebut masa kecilnya sungguh ironis, karena harus mengalami
sulitnya untuk bertahan hidup dan ikut mencari uang untuk makan, makan saja
susah apalagi untuk membeli mainan yang sebenarnya untuk seumuran anak tersebut
memang diperlukan sebagai hiburan. Mungkin baginya hidup ini kejam dan hidup
ini bukan pilihan mereka, akan tetapi pada waktu itu saya melihat sorot mata
anak tersebut bernyanyi dengan riangnya tanpa ada kendala dalam hidupnya,
dengan berpakaian lusuh dan wajah yang penuh debu anak tersebut terus bernyanyi
hingga bus berhenti di terminal. Saya juga tidak tahu kehidupan mereka yang
sesungguhnya, apakah mereka masih punya orangtua ataupun tidak, akan tetapi
kita bisa memetik pelajaran dari anak-anak jalanan bahwasannya kita tidak boleh
berputus asa dan harus selalu bersyukur karena kita masih beruntung bisa
sekolah, mendapatkan kehidupan yang layak, mempunyai orangtua yang sangat
menyayangi kita, masih bisa menghirup udara segar, melihat indahnya sang
mentari, merasakan semilir angin, dan menikmati kesehatan badan itu yang utama,
karena kesehatan mahal harganya, mungkin kita bisa membeli makanan yang terlezat
tetapi kita tidak bisa menikmati makanan tersebut dikala kita sedang dilanda
sakit, maka dari itu kita harus bersyukur dengan kesehatan yang kita peroleh.
Setiap orang mempunyai kehidupan yang berbeda-beda, dan jangan pernah
membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain supaya kita bisa lebih
mensyukuri nikmat yang kita punya, terlebih lagi kita bisa menikmati hidup ini
dengan sederhana yaitu bersyukur dengan apa yang kita punya. Sering-seringlah
menegok kebawah supaya kita lebih bersyukur, dan jangan melihat keatas
terus-menerus karena nanti kepala kita nggak bisa tegak, hohohoho….
Sekian dari
saya, lain kali kita berjumpa lagi pada postingan selanjutnya dengan
pengalaman-pengalaman yang saya alami…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar