Cari Blog Ini

Kamis, 10 Januari 2013

aku yang dulu dan aku yang sekarang


Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu


Andainya detik itu kan bergulir kembali
Kurindukan suasana basuh jiwaku membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Kau wujudkan segala mimpi-mimpi serta harapanku

Itulah penggalan lirik lagu yang selalu membuat airmataku tak terbendung. Bagaimana tidak? Saat ini aku sudah mulai beranjak dewasa, masa kecilku dulu telah berlalu semua kenakalan-kenakalan masa dulu sudah aku lalui saat masih kecil. Kini aku harus menjadi pribadi yang tidak nakal lagi. Tanggungjawabku sebagai anak semakin besar, aku ingin sekali membahagiakan kedua orangtuaku seperti mereka waktu dulu membahagiakanku. Yaaa walaupun aku sering nakal sih, selalu meminta mainan yang banyak, permen yupi yang banyak, kalau mampir di toko aku juga selalu minta yakult, dan nggak lupa lagi ni kalau diajak Ibunda ke pasar tradisional aku selalu minta dibeliin sandal. Pribadiku pada masa kecil sangatlah nakal, bila waktu itu aku tidak dibelikan sandal, aku akan diam ditempat dan nggak mau pulang kerumah sebelum membawa sandal yang aku ingini. Ohh Tuhan maafkan anak ini yang sangat bandel….
Hari demi hari telah berlalu, kesenangan saat bermain waktu kecil dulu juga sudah berlalu. Rasanya aku ingin sekali kembali ke masa kecilku dulu. Betapa senangnya bermain jual-jualan, masak-masakan, pergi ke sawah mencari cethol, ke sungai bermain air dengan aliran yang nggak begitu besar ditambah dengan manjat pohon mengambil buah kresen, bermain petak umpet dengan teman-teman, dan masih banyak hal yang menyenangkan saat waktu masih kecil. 


Nggak terasa yah, Hesty yang dulunya kecil mungil methakil, kini sudah hampir berkepala dua.. upsst, maksudnya umurunya hampir menuju 20 tahun. Kini saatnya aku mulai menata hidupku yang baru, aku bukan lagi Hesty yang kecil dulu, bukan juga anak nakal serta bandel, sekarang hidupku penuh perjuangan untuk meraih cita-citaku. 

Guruku tersayang Guru tercinta, tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis mengerti banyak hal
Guruku terimakasihku


Pasti bingung..
Itu penggalan lirik lagu yang berjudul Guruku, Guru, Guru, Guru itulah cita-citaku sejak aku masih kecil yaaap.. aku ingin menjadi seorang Guru, kelihatannya sih nyaris nggak mungkin karena untuk menjadi seorang Guru haruslah menempuh pendidikan di PT dan untuk menempuhnya pun butuh dana yang cukup besar. Tetapi aku bersyukur mempunyai Orangtua yang selalu mendukung setiap langkah yang akan aku tempuh, aku diijinkan untuk berkuliah di jurusan Keguruan.
Aku bahagia, ini adalah langkah awal untuk meraih cita-citaku. Takkan pernah kusia-siakan ini. Ibu Ayah Terima kasih atas semua yang telah kau beri untukku. Doakan anakmu yang nakal dan bandel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar