Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu
Andainya detik itu kan bergulir kembali
Kurindukan suasana basuh jiwaku membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Kau wujudkan segala mimpi-mimpi serta harapanku
Itulah
penggalan lirik lagu yang selalu membuat airmataku tak terbendung. Bagaimana tidak? Saat ini aku sudah mulai
beranjak dewasa, masa kecilku dulu telah berlalu semua kenakalan-kenakalan masa
dulu sudah aku lalui saat masih kecil. Kini aku harus menjadi pribadi yang
tidak nakal lagi. Tanggungjawabku sebagai anak semakin besar, aku ingin sekali
membahagiakan kedua orangtuaku seperti mereka waktu dulu membahagiakanku. Yaaa
walaupun aku sering nakal sih, selalu meminta mainan yang banyak, permen yupi
yang banyak, kalau mampir di toko aku juga selalu minta yakult, dan nggak lupa
lagi ni kalau diajak Ibunda ke pasar tradisional aku selalu minta dibeliin
sandal. Pribadiku pada masa kecil sangatlah nakal, bila waktu itu aku tidak
dibelikan sandal, aku akan diam ditempat dan nggak mau pulang kerumah sebelum
membawa sandal yang aku ingini. Ohh Tuhan maafkan anak ini yang sangat bandel….
Hari demi hari telah berlalu, kesenangan
saat bermain waktu kecil dulu juga sudah berlalu. Rasanya aku ingin sekali
kembali ke masa kecilku dulu. Betapa senangnya bermain jual-jualan,
masak-masakan, pergi ke sawah mencari cethol, ke sungai bermain air dengan
aliran yang nggak begitu besar ditambah dengan manjat pohon mengambil buah
kresen, bermain petak umpet dengan teman-teman, dan masih banyak hal yang
menyenangkan saat waktu masih kecil.
Nggak terasa yah, Hesty yang dulunya kecil
mungil methakil, kini sudah hampir berkepala dua.. upsst, maksudnya umurunya hampir
menuju 20 tahun. Kini saatnya aku mulai menata hidupku yang baru, aku bukan
lagi Hesty yang kecil dulu, bukan juga anak nakal serta bandel, sekarang
hidupku penuh perjuangan untuk meraih cita-citaku.
Guruku tersayang Guru tercinta, tanpamu apa
jadinya aku
Tak bisa baca tulis mengerti banyak hal
Guruku terimakasihku
Pasti bingung..
Itu penggalan lirik lagu yang berjudul
Guruku, Guru, Guru, Guru itulah cita-citaku sejak aku masih kecil yaaap.. aku
ingin menjadi seorang Guru, kelihatannya sih nyaris nggak mungkin karena untuk
menjadi seorang Guru haruslah menempuh pendidikan di PT dan untuk menempuhnya
pun butuh dana yang cukup besar. Tetapi aku bersyukur mempunyai Orangtua yang
selalu mendukung setiap langkah yang akan aku tempuh, aku diijinkan untuk
berkuliah di jurusan Keguruan.
Aku bahagia, ini adalah langkah awal untuk
meraih cita-citaku. Takkan pernah kusia-siakan ini. Ibu Ayah Terima kasih atas
semua yang telah kau beri untukku. Doakan anakmu yang nakal dan bandel ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar